Promosi dan
Pemindahan
A. Jalur Promosi
Pengertian Promosi
Jabatan
Motivasi yang
mendorong seseorang untuk berpatisispasi aktif dalam suatu organisasi antara
lain adalah kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada umumnya ingin
menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini. Karena
itulah mereka pada umumnya menginginkan kemajuan dalam hidupnya. Kesempatan
untuk maju di dalam suatu organisasi dinamakan dengan promosi (penaikan
jabatan). Suatu promosi berarti pula pemindahan dari suatu jabatan ke jabatan
yang lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Hal ini berarti bahwa kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) pada
umumnya lebih tinggi bila dibanding dengan pada jabatan lama. Suatu promosi
jabatan pada umumnya didambakan oleh setiap anggota organisasi.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian promosi
jabatan, berikut dikemukakan beberapa definisi promosi jabatan menurut beberapa
ahli lain :
Flippo yang dikutif
oleh H. Malayu S.P Hasibuan ( 2000 ; 108 ) menyatakan bahwa : “Promosi berarti
perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang mempunyai status yang
lebih tinggi. Biasanya perpindahann kejabatan yang lebih tinggi ini disertai
dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu
demikian.”Sedangkan Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu S.P Hasibuan (
2004 ; 100 ) sebagai berikut : “Secara teknis promosi adalah suatu perpindahan
didala organisasi dan posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah
maupun status.”
Berdasarkan kepada definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
promosi mempunyai arti yang penting bagi instansi, sebab dengan promosi berarti
kestabilan instansi dan moral pegawai akan lebih terjamin.
Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang
lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki sebelumnya. Seseorang dipromosikan
karena dianggap mempunyai prestasi rata-rata lebih tinggi dari pegawai yang
lain meskipun mungkin oleh pimpinan dinilai prestasi yang ada belum memuaskan.
Adapun syarat-syarat yang perlu ditetapkan dalam melaksanakan promosi yaitu :
a. Pengalaman
b. Tingkat pendidikan
c. Loyalitas
d. Kejujuran
e. Tanggung jawab
f. Kepandaian bergaul
g. Prestasi kerja
h. Inisiatif dan kreatif
A. Berbagi Dasar Promosi
Pedoman yang dijadikan
dasar untuk mempromosikan karyawan adalah:
1. Pengalaman (senioritas)
Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja
karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang
terlama bekerja pada perusahaan mendapat prioritas utama dalam tindak promosi.
2. Kecakapan (ability)
Kecakapan (ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian
kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli
mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari
semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan.
3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan lamanya
pengalamandan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas,
ijazah pendididkan formal yang dimiliki dan hasil ujian golongan. Jika
seseorang lulus dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan.
Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena
mempromosikan orang yang paling berpengalaman dan terpintar sehingga
kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat
diatasi.
B. Kecakapan Kerja Versus
Senioritas
Masalah kecakapan kerja dan senioritas didalam perusahaan sulit untuk
diputuskan mengingat baik kecakapan maupun senioritas masing-masing mempunyai
kelebihan dan untuk memilih mana yang lebih baik. apabila kita kelompokkan
kecakapan kerja dan senioritas adalah sebagai berikut :
Kecakapan kerja:
Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan
perubahan hubungan kerja, umumnya tidak sulit diterima dan mudah untuk
menyesuaikan diri.
Senioritas:
Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan
perubahan hubungan kerja , umumnya sulit diterima karena kelompok ini sudah
terbiasa dengan cara-cara lama yang biasa dilakukan sehingga memerlukan
pemahaman kembali dan adaptasi dalam menghadapi perubahan.
Apabila kita hubungkan dengan rencana promosi akan timbul pertanyaan mana
yang lebih prioritas untuk dipromosi, apabila perusahaan dihadapkan dua pilihan
dimana kelompok-kelompok tersebut sama-sama mempunyai kecakapan, mari
berkompromi dengan melihat nilai plus dari keduanya maka yang akan muncul
adalah senioritas.
Untuk lebih jelas dan terukur perusahaan dapat membuat persyaratan seperti:
persyaratan promosi, pengalaman, pendidikan, kondite, dan masa kerja
diperusahaan sehingga terukur yang mana lebih unggul dan prioritas untuk di
promosi. Cara ini lebih ideal untuk mendapatkan keputusan objektif juga mudah
dipertanggung jawabkan, semoga cara ini dapat mengacu setiap pekerja baik yang
sudah senior maupun yang masih baru untuk eksis dipekerjaannya.
C. Penurunan (Demotion)
Demosi merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan
pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan yang secara otomatis dengan
penurunan pendapatan. Suatu demosi biasanya dilakukan karena seorang tenaga
kerja telah melakukan pelanggaran disiplin organisasi yang berat. Demosi adalah
perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah
di dalam suatu organisasi, wewenang,
tanggung jawab, pendapatan sertas statusnya semakin rendah.
Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang
karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114).
Tujuan demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan
jabata/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan kecakapan
karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman
terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan
yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.
D. Pemindahan
Memindahkan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam satu
tingkatan organisasi secara horizontal tanpa adanya peningkatan tanggung jawab,
kekuasaan maupun gaji.
DASAR PEMINDAHAN:
Karyawan yang
bersangkutan
Kehendak perusahaan
Pemindahan yang didasarkan atas keingian pegawai pada umunya hanya
merupakan memindahan jabatan yang sama. Alasan pemindahan tersebut misalnya
pegawai tersebut merasa kurang tepat pada jabatannya atau kurnag bisa kerja
sama dengan kawan-kawan sepekerjaan atau dengan atasan langsungnya.
Pemindahan karena keinginan perusahaan dapat terjadi karena dua sebab.
Sebab pertama adalah untuk menjamin bahwa kepercayaan pegawai bahwa mereka
tidak akan diberhentikan karena kekurangan kecakapan dan jabatan yang lama.
Sebab yang kedua adalah untuk mengurangi rasa bosan pegawai karena dianggap
terlalu lama memegang jabatan yang sama.
E. Rencana Promosi dan
Pemindahan
Sebaiknya suatu perusahaan membuat rencana yang jelas untuk promosi dan
pemindahan bagi para karayawannya. Apabila perusahaan tidak memilikinya maka
perusahaan tidak mempunyai acuan tentang dasar-dasar promosi dan pemindahan
sehingga dalam prakteknya sering terbentuk pada faktor subyektifitas. Oleh
karena itu, perusahaan harus menetapkan dan membuat:
1. Hubungan horizontal dan vertikal dari
masing-masing jabatan
Seorang karyawan yang hendak dipindahkan atau dipromosikan tidak boleh
ditempatkan pada sembarang jabatan. Karawan tersebut harus ditempatkan ke
jabatan yang ada hubungannya dengan jabatan sebelumnya. Oleh karena itu,
sebelum diadakan pemindahan pegawai harus ditentukan hubungan vertikal maupun
horizontal dari masing-masing karyawan.
2. Penulisan kecakapan pegawai
Apabila hubungan vertikal dan horizontal telah ditetapkan maka untuk
menetukan calon siapa yang akan dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan yang
lowong, harus diadakan penilaian kecakapan pegawai-pegawai tersebut. Dengan
penilaian yang diadakan akan diperoleh keterangan pegawai mana yang pantas
dipromosikan dan pegawai mana yang akan dipindahkan.
3. Ramalan lowongan dan data pegawai
Berkaitan dengan lowongan pekerjaan pada suatu perusahaan terdapat dua cara
penetapan. Cara yang pertama adalah dengan terlebih dahulu mendapatkan data
trun over pegawai dan kemudian menetukan proyek-proyek yang diharapkan dibuka.
Dengan cara demikian dapat ditetukan besarnya lowongan yang mungkin dibuka pada
waktu yang akan datang. Misalnya dalam suatu perusahaan terdapat dua ratus lima
puluh orang dan trunover pegawai adalah sepuluh persen. Proyek yang diharapkan
dibuka memerlukan tambahan karyawan sebanyak dua puluh orang, maka berdasarkan
keterangan di atas dapat diketahui bahwa ramalan lowongan berjumlah empat puluh
lima orang.
Cara yang kedua, ramalan lowongan pekerjaan suatu perusahaan ditetapkan
dengan membuat skema organisasi tentang umur pegawai. Pada skema organisasi
dipakai jenis warna tertentu untuk menunjukkan umur dari pejabat. Misalnya
pegawai yang berumur di bawah 20 tahun diberi warna kuning, kelompok pegawai
yang berumur antara 20 sampai 30 tahun diberi warna hijau, pegawai yang berumur
antara 30 sampai 45 tahun iberi warna biru dan pegawai yang berumur 45 tahun
atau lebih dikelompokkan dan diberi warna merah. Dengan demikian dapat
ditentukan ramalan lowongan pekerjaan untuk beberapa waktu yang akan datang.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar