Bagi perkembangan perekonomian Indonesia, transaksi ekspor impor merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Khusus dalam usaha untuk meningkatkan volume ekspor Indonesia, Pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir ini telah melakukan berbagai deregulasi di bidang perdagangan dan perbankan dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang memberi kemudahan, dimulai dengan paket ekspor 1982, sistem imbal beli (counter trade), Inpres tahun 1985 tentang penyempurnaan cara penanganan ekspor impor untuk efisiensi dan peningkatan hasil negara. Diperkuat lagi dengan penyediaan kredit ekspor yang terbuka pula bagi PMA dengan bunga 9% pertahun yang sebelumnya hanya diberikan untuk pengusaha nasional (SE Bank Indonesia No.18/2/UKU Tgl. 9 September 1985). Lebih lanjut Paket 6 Mei 1986 (Pakem) yang menghapuskan pemberian Sertifikat Ekspor (SE) untuk memenuhi tuntutan persaingan Luar Negeri; Paket 24 Desember 1987( Pakdes) yang antara lain menyederhanakan izin ekspor serta pembebasan bea masuk barang-barang tertentu dan yang paling akhir Pakto dan Pakno1988 yang pada dasarnya mendorong kemungkinan peningkatan ekspor tersebut dengan menyediakan kemudahan di bidang perbankan dan perdagangan.
Profil Negara Belgia
Belgia menganut sistem ekonomi pasar
bebas.Neraca perdagangan Belgia surplus rata-rata sekitar USD 20 miliar dalam
10 tahun terakhir.
Belgia mencetak angka pertumbuhan
ekonomi 1,34% pada tahun 2015. Pemerintah Belgia berkomitmen untuk memotong
defisit anggaran di sektor publik sejalan dengan kebijakan Uni Eropa, serta
menargetkan pertumbuhan sebesar 1,4% untuk tahun 2016.
Perdagangan internasional secara
tradisional merupakan kontributor penting terhadap pertumbuhan GDP Belgia.Lebih
dari dua per tiga GDP Belgia bersumber dari perdagangan internasional, salah
satu yang tertinggi di kalangan negara Uni Eropa dari segi persentase.Sektor
industri terkonsentrasi di kawasan Flanders di utara Belgia, yang merupakan
daerah padat penduduk.Belgia tidak memiliki banyak bahan mentah sehingga
pasokan bahan mentah bergantung pada impor.
Pada tahun 2015, tingkat
pengangguran di Belgia mencapai 8,5% (tertinggi dalam 10 tahun terakhir).
Pemerintah Belgia menetapkan target untuk menurunkan tingkat pengangguran
menjadi 8,1% pada tahun 2016.
Pertumbuhan
Ekspor Indonesia Terhadap BelgiaHubungan bilateral Indonesia dan Belgia dimulai sejak tahun 1947 ketika Belgia menjadi anggota Komisi Tiga Negara (KTN) bersama dengan Australia dan Amerika Serikat untuk mengatasi perselisihan antara Indonesia dan Belanda. Di tahun 1949, Belgia menjadi salah satu dari negara-negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.Belgia juga merupakan salah satu dari 30 negara terbesar tujuan ekpor dibidang industri . Belgia menduduki posisi ke 26 di bawah Brazilia dan di atas Mesir
Dalam 6 tahun terakhir, neraca perdagangan diantara
kedua negara selalu mengindikasikan surplus untuk Indonesia. Total nilai
perdagangan bilateral di tahun 2016 terhitung mencapai 1,61 milyar USD dengan
menunjukan surplus 634 milyar USD untuk Indonesia.
Dari tahun ketahun tingkat ekpor indonesia ke Belgia dalam bidang industri
terus mengalami penurunan dari 1.240.844,6 pada tahun 2012 hingga menjadi
1.088.113,4 pada tahun 2016 dan hal ini masih terus berlanjut hingga tahun 2017
ini bisa dilihat pada tabel di bawah iniKomoditas ekspor Indonesia ke Belgia terdiri dari alas kaki (28,1%), pakaian (15,2%), furniture (4,5%), perekam suara (3,2%), benang sintesis (2,9%), ban (2,7%), kopi (2,7%), kayu tripleks (2,2%), daun tembakau (1,7%), kertas (1,5%), lampu (1,3%), jeroan (1,1%), dan cat sintesis (1,0%). Untuk setiap komoditasnya tiap tahun selalu mengalami fluktuasi seperti contohnya untuk komoditas industri kulit , barang jadi kulit ,dan alas kaki (314.764,6) pada tahun 2012 (303.171,3) pada tahun 2013 (354.391,3) pada tahun 2013 dan seterusnya seperti yang tertera pada tabel berikut
Total perdagangan
Indonesia dengan Belgia periode Januari-Juni 2013 tercatat US$ 1.694,75 juta,
naik 63,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya US$
1.037,38 juta. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke
Belgia sebesar US$ 1.424,24 juta, meningkat 96,98% dibanding periode yang sama
tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 723,03 juta, dan impor Indonesia dari
Belgia sebesar US$ 270,51 juta, turun sebesar 13,95% dibanding periode yang
sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 314,35 juta. Neraca perdagangan
Indonesia dengan Belgia surplus bagi Indonesia sebesar US$ 1.153,73 juta, naik
182,31% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar US$
408,68 juta.
Beberapa komoditi
ekspor non migas utama Indonesia ke Belgia, yang mengalami peningkatan nilai
ekspor, pada periode Januari-Juni 2013, diantaranya :
• Coal; Briquettes,
Ovoids And Similar Solid Fuels Manufactured From Coal (HS 2701) sebesar US$
272,54 juta, meningkat sebesar 872,44% dibanding periode yang sama tahun 2012,
yang tercatat sebesar US$ 28,03 juta, dan juga merupakan nilai tertinggi ekspor
komoditi Indonesia ke Belgia pada periode ini;
• Furniture & Parts
Thereof, N.E.S (excl Seats & Medical) (HS 9403) sebesar US$ 89,82 juta
(100,59%);
• Coconut “Copra”, Palm
Kernel Or Babassu Oil & Its Fractions (HS 1513) sebesar US$ 17,38 juta
(9,70%) Sementara itu, beberapa komoditi ekspor Indonesia ke Belgia, yang turun
nilai ekspornya, antara lain :
• Palm Oil & Its
Fractions (HS 1511) sebesar US$ 108,70 juta, turun 32,98% dibanding periode
yang sama tahun 2012, yang tercatat US$ 162,19 juta;
• Natural Rubber,
Balata, Gutta-Percha, (HS 4001) US$ 16,66 juta (-53,33%);
• Industrial
Monocarboxylic Fatty Acids; (HS 3823) sebesar US$ 15,16 juta (-10,25%);
• Footwear With Outer
Soles Of Rubber, Plastics, Leather (HS 6403) sebesar US$ 14,30 juta (-52,12%).
Beberapa komoditi impor
utama Indonesia dari Belgia, yang nilai impornya naik selama periode
Januari-Juni 2013, adalah sebagai berikut :
• Tubes And Pipes,
Having Circular Cross-Sections And (HS 7305) sebesar US$ 36,05 juta, naik
29,44% dibanding periode yang sama tahun 2012;
• Telephone Sets, incl
Teleph For Cell Networks (HS 8517) US$ 15,70 juta (83,59%);
• Lifting,
Handling, Loading Or Unloading Machinery, E.G. Lifts, Escalators (HS 8428)
sebesar US$ 10,70 juta (6,22%); Sementara, beberapa komoditi impor utama
Indonesia dari Belgia, yang turun nilai impornya, adalah:
• Powered Aircraft
“E.G. Helicopters & Aeroplanes” (HS 8802) sebesar US$ 16,66 juta, turun
34,85% dibanding periode yang sama tahun 2012 ;
• Air Or Vacuum Pumps
(Excl. Gas Compound Elevators & Pneumatic Elevators And Conveyors); (HS
8414) sebesar US$ 6,79 juta (-33,77%);
• Motor Cars &
Other Motor Vehicles (HS 8703) sebesar US$ 6,29 juta (-27,23%).
Sumber
http://www.kemenperin.go.id/statistik/kelompok.php?ekspor=1 (27/6/2017 22:30)
http://www.kemenperin.go.id/kinerja-industri
(27/6/2017 22:31)
(2/7/2017 19:00)
Kelompok
11
1. BayuIrawan
(21216357)
2.
Ira MurniAgilvi
(23216568)
3. Sahira
Almas Tovani 26216766)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar