A. SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI DUNIA
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di
antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat
dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada
pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.
Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Dibawah ini adalah jenis – jenis perekonomian yang ada
di dunia, antara lain :
a. Sistem Ekonomi
Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi
dimana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Tradisional :
· Belum ada
pembagian kerja
· Tergantung pada
sektor pertanian
· Ikatan tradisi
bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis
· Teknologi
produksi sederhana
Kelebihan
Sistem Ekonomi Tradisional :
· Menimbulkan
rasa kekeluargaan dan gotong royong
· Barter
dilandasi kejujuran
Kekurangan
Sistem Ekonomi Tradisional :
· Pola pikir
masyarakat masih statis
· Hasil produksi
terbatas
Penganut Sistem
Ekonomi Tradisional :
Kehidupan manusia purba
b. Sistem Ekonomi
Terpusat/Komando
Sistem ekonomi dimana pemerintah memegang peranan
penting/dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi.
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
· Kegiatan
perekonomian dan harga ditetapkan pemerintah
· Hak milik
perorangan tidak diakui, sehingga kebebasan individu tidak ada
· Alat produksi
dikuasai negara
Kelebihan
Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
· Pengawasan
pengendalian lebih mudah dilakukan
· Pemerintah
bertanggung jawab sepenuhnya
· Kemakmuran
masyarakat merata
· Perencanaan
pembangunan lebih cepat direalisasikan
Keburukan
Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
· Adanya
pemasungan daya kreasi masyarakat
· Adanya pasar
gelap karena adanya pembatasan oleh pemerintah
· Tidak ada
jaminan bagi masyarakat untuk memilih pekerjaan dan jenis barang
· Pemerintah
bersifat paternalistis, apa yang diatur oleh pemerintah adalah benar
Penganut Sistem
Ekonomi Terpusat/Komando :
· Rusia, RRC,
Negara – Negara Eropa Timur.
c. Sistem Ekonomi
Liberal
Sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan seluas
luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomii tanpa campur
tangan pemerintah
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Liberal :
· Kebebasan
swasta diakui
· Kebebasan
memiliki barang modal
· Tindakan
ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan
Kelebihan
Sistem Ekonomi Liberal :
· Adanya
persaingan yang mendorong kemajuan berusaha
· Campur tangan
pemerintah kecil, sehingga kesempatan swasta lebih besar
· Produksi
didasarkan pada permintaan pasar
· Pengakuan hak
milik mendorong semangat usaha masyarakat
Kekurangan
Sistem Ekonomi Liberal :
· Adanya
persaingan tidak sehat, penindasan pada pihak yang lemah
· Menimbulkan
monopoli yang merugikan masyarakat
· Timbul praktik
yang tidak jujur
Penganut Sistem
Ekonomi Liberal :
· Amerika
serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Swiss, Kanada, dll
d.
Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem ekonomi dimana di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan
ekonomi, tetapi di sisi lain pemerintah ikut campur tangan perekonomian
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Campuran :
· Kebebasan swasta
dibatasi, pada bidang bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak
· Adanya campur
tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi
· Hak milik
perorangan diakui
Kelebihan
Sistem Ekonomi Campuran :
· Sektor ekonomi
yang dikuasai pemerintah bertujuan untuk kepentingan masyarakat
· Hak individu
diakui dengan jelas
· Harga lebih
mudah dikendalikan
Kekurangan
Sistem Ekonomi Campuran :
· Peranan
pemerintah lebih berat dibanding swasta
· Timbul KKN
dalam pemerintahan
Penganut Sistem
Ekonomi Liberal :
· Malaysia,
Indonesia
e.
Sistem Ekonomi
Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menjadikan
pemerintah sebagai pusat dari segala macam kegiatan ekonomi. Segala macam
kegiatan ekonomi masyarakat diatur oleh pusat, bahkan mengenai hak milik
pribadi pun pemerintah pusatlah yang mengatur.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis sebagai berikut :
· Seluruh sumber
daya dikuasai oleh negara
· Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
· Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
· Hak milik
individu tidak diakui
Kelebihan
Sistem Ekonomi Sosialis :
· Semua kegiatan
dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan
pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
· Tidak ada
kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah
dapat dilakukan dengan merata.
· Pemerintah bisa
lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
· Pemerintah
lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan
Sistem Ekonomi Sosialis :
· hak milik
pribadi tidak diakui,
· potensi
inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
· segala
kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat
paternalisme.
Penganut Sistem
Ekonomi Liberal :
Rusia, Kuba,
Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya.
B. SISTEM POLITIK
YANG ADA DI DUNIA
Pengertian Sistem Politik
Menurut Ramlan Surbakti, sistem politik adalah
proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan kebaikan
bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah tertentu.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ramlan
Surbakti tersebut, maka secara sederhana sistem politik merupakan interaksi
antara masyarakat dengan pemerintah yang berkaitan dengan proses pengambilan
suatu kebijakan yang dirumuskan atas asas kepentingan bersama.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara
Berbagai negara yang ada di dunia, memilih dan menerapkan
sistem politik yang berbeda antara satu sama lain. Faktor utama yang menjadi
pertimbangan menerapkan suatu sistem politik tertentu adalah paham atau
ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
Disamping aspek ideologi, terdapat faktor-faktor
lainnya yang menjadi pertimbangan, yakni sebagai berikut :
1. Paham atau
ideologi yang dianut
2. Latar belakang
sejarah
3. Kondisi
sosiologis
4. Kondisi
kultural atau budaya
5. Kondisi
kejiwaan masyarakat (psycho-social)
6. Pedoman
filsafat
7. Pedoman
konstitusi dan hukum
Berikut adalah beberapa sistem politik di berbagai
negara :
- Absolutisme
Sistem politik dimana tidak ada batasan hukum,
kebiasaan, atau moral atau kekuasaan pemerintah. Istilah tersebut secara umum
dipergunakan untuk sistem politik yang dijalankan oleh seorang diktator, tetapi
dapat pula digunakan pada sistem yang kelihatannya demokratis yang memberi
kewenangan mutlak pada legislatif dan eksekutif. Sifat utama dari bentuk
pemerintahan ini adalah dengan pemusatan kekuatan, kontrol kelompok sosial yang
ketat, sehingga tidak adanya partai politik sebagai pesaing dan perwakilan
rakyat menjadi oposisi.
- Anarkisme
Sistem politik yang bertentangan dengan semua bentuk
pemerintahan. Para anarkis percaya bahwa dengan pencapaian tertinggi umat
manusia adalah kebebasan individu untuk mengekspresikan dirinya, tidak hanya
terbatas pada bentuk represi atau kontrol apapun. Mereka juga percaya bahwa
kesempurnaan dari umat manusia tidak akan dicapai hingga semua pemerintahan
dihapuskan dan setiap individu bebas sebebas-bebasnya. Namun salah satu batasan
atas kebabasan itu adalah larangan melukai lain. Batan ini menimbulkan batasan
lain. Jika umat manusia berusaha untuk menyakiti orang lain, semua individu
lain yang berkelakuan baik memiliki hak untuk bersatu melawannya dan kelompok
yang taat asas dapat menekan kelompok kriminal,walaupun hanya melalui kerja
sama sukarela dan bukan melalui organisasi negara.
- Koalisi
Kombinasi sementara kelompok atau individu yang
dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu melalui tindakan bersama. Istilah dari
koalisi yang paling sering digunakan sehubungan dengan partai politik.
Pemerintahan koalisi, yang sering ditemukan di negara-negara multipartai,
seperti Italia dan prancis, dapat dibentuk ketika tidak ada satu partai tunggal
yang cukup kuat untuk memperoleh mayoritas dalam pemilihan umum. Pemerintah
yang terbentuk biasanya mendistribusikan pos-pos politik untuk mewakili seluruh
anggota koalisi.
- Persemakmuran (commonwealth)
Sistem terdiri dari rakyat satu komunitas yang
terorganisasi secara politis dan bersifat independen atau semi independen,
dimana pemerintah berfungsi berdasarkan persetujuan rakyat.
- Komunisme
Menurut teori, komunis dapat menciptakan masyarakat
tanpa kelas yang kaya dan bebas, dimana semua orang menikmati status sosial dan
ekonomi. Namun dalam pratiknya, rezim komunis mengambil bentuk pemerintah
otoriter dan memaksa (coercive), yang tidak begitu peduli pada persoalan kelas
buruh dan pada akhirnya berupaya untuk mempertahankan kekuasaan.
- Demokrasi
Sistem politik dimana rakyat suatu negara
memerintah melalui bentuk pemerintahan apapun yang mereka pilih. Dalam
demokrasi modern, otoritas tertinggi dilakukan oleh perwakilan yang dipilih
oleh rakyat. Perwakilan dapat dilanjutkan dengan pemilihan umum menurut
prosedur hukum recall dan referendum.
- Despotisme
Sistem dimana terdapat penguasa absolut yang tidak
dibatasi oleh proses konstitusional atas hukum apapun. Kata ini juga memiliki
konotasi kebijakan yang kejam dan opresif.
- Kediktatoran
Bentuk kediktatoran di masa modern adalah pemerintahan
negara di tangan satu orang. Diktator sebenarnya adalah gelar magistrate pada
masa Romawi Kuno, yang ditunjuk oleh Senat pada masa darurat, dan disahkan oleh
comitia curiata.
- Totalitarianisme
Sistem politik dan ideologi di mana semua aktivitas
sosial, ekonomi budaya, politik, intelektual dan spiritual tunduk pada tujuan
pemimpin sebuah negara. Dalam totalitarianisme modern, rakyat dibuat sepenuhnya
tergantung pada kemauan dan ajakan partai politik dan pemimpinnya.
Negara-negara totaliter modern dipimpin oleh seseorang pemimpin atau diktator
yang mengotrol partai politik.
- Fasisme
Ideologi politik modern yang beurpaya menciptakan
kembali kehidupan sosial, ekonomi dan budaya sebuah negara berdasarkan rasa
kebangsaan atau identitas etnis. Fasisme menolak ide liberal seperti hak
individu dan kebebasan, dan sering menekan untuk membantu membatalkan pemilihan
umum, legislatif, dan elemen yang lain.
- Federalisme
Sistem politik nasional atau internasional di mana dua
tingkat pemerintah mengontrol wilayah dan warga negara yang sama. Negara dengan
sistem politik federal memiliki pemerintah pusat dan pemerinta-pemerintah yang
didasarkan pada unit politik yang lebih kecil, yang biasanya disebut dengan
negara bagian, provinsi atau wilayah. Unit poltik yang lebih kecil ini
menyerahkan beberapa kekuasaan politik mereka kepada pemerintah pusat, demi
kebaikan bersama.
- Monarki
Sistem dimana seseorang memilih hak keturunan
untuk memimpin sebagai kepala negara seumur hidupnya. Istilah ini juga
diterapkan pada negara yang diperintah. Kekuasaan monarki bervariasi dari
absolut hingag sangat terbatas. Monarki meliputi penguasa, seperti raja dan
ratu, kaisar, dan tsar atau sultan.
- Perwakilan
Sistem di mana posisi eksekutig, legislatif, dan
yudikatif dapat dipilih melalui suara rakyat. Dalam banyak hal, perwakilan
langsung digunakan untuk tujuan legislatif saja. Di Indonesia dan Amerika
Serikat ada pengecualian, yaitu prinsip yang sama diterapkan pula untuk posisi
eksekutif dan yudikatif: presiden adalah perwakilan langsung rakyat.
- Republik
Sistem yang didasarkan pada konsep bahwa kedaulatan
berada di tangan rakyat, yang mendelegasikan kekuasaan untuk memimpin atas nama
rakyat, untuk memiliki perwakilan dan pejabat negara.
- Sosialisme
Sistem yang menuntut kepemilikan negara dan
kontrol sarana produksi yang menguasai hajat hidup dan pemerataan kemakmuran.
Sistem ini secara spesifik dicirikan oleh nasionalisasi sumber daya alam,
industri besar, fasilitas perbankan dan kredir, serta hak milik
publik;nasionalisasi cabang industri yang dimonopoli melihat monopoli sebagai
sesuatu yang bertentangan dengan kemakmuran rakyat.
- Teokrasi
Sistem politik sebuah negara di mana Tuhan dianggap
sebagai satu-satunya kedaulatan dan hukum kerajaan dipandang sebagai perintah
Tuhan. Dapat juga dikembangkan bahwa teokrasi adalah sebuah negara, di mana
kontrol berada di tangan para imam agama.
- Pemerintahan dunia
Konsep organisasi politik global terpusat dan
merupakan aturan hukum bersama yang menciptakan tatanan internasional dan
mendorong perdamaian.
Sumber :
Kelompok 11 :
-
Bayu Irawan
(21216357)
-
Ira Murni
Aglivi (23216568)
-
Sahira Almas
Tovani (26216766)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar